INSIDEPANGANDARAN.COM – RSUD Pandega Pangandaran baru beroperasi pada 6 April 2020 atau dua hari setelah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat yakni 4 April 2020. Saat itu Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pangandaran sedang dilanda Pandemi Covid-19.
Kini RSUD Pandega Pangandaran sudah berjalan tiga tahun lebih. Tentunya, pihak manajemen RSUD Pandega terus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik dan meningkatkan fasilitas kesehatan, sehingga bisa bersaing dengan rumah sakit kabupaten/kota lainnya.
Begitu halnya dengan peningkatan sistem instalasi pembuangan limbah di RSUD Pandega sehingga mendapatkan apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran.
Seperti yang disampaikan Kepala DLHK Kab Pangandaran, Trisno. Ia melihat sistem pelayanan di RSUD Pandega dari dua sisi. Yang pertama kata dia yaitu sebagai pegawai di DLHK menilai sistem pengelolaan sampah di RSUD Pandega sudah baik.
“Untuk sampah-sampah rumah tangga sudah terbungkus rapih dan disimpan di dalam kontainer yang sudah disediakan di RSUD Pandega. Jadi kita tinggal mengangkut sampah tersebut,” kata Trisno, Senin 9 Oktober 2023.
Kemudian lanjut Trisno, untuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) RSUD Pandega bekerjasama dengan pihak ketiga sudah disimpan dengan baik.
“Ipal dan limbah tinjanya juga sudah bagus. Setiap bulan airnya diperiksa di laboratorium hasilnya dibawah ambang batas, artinya air limbah bisa dibuang ke saluran. Begitu juga dengan udara, di RSUD Pandega bebas polusi udara karena jarang menggunakan genset,” ujarnya.
Kata Trisno, pihaknya juga rutin melakukan fungsi pengawasan limbah di RSUD Pandega, bekerjasama dengan DLHK Provinsi Jawa Barat.
“Memang ada beberapa rekomendasi namun bukan teknis, tapi itu pun sudah diperbaiki oleh pihak rumah sakit,” kata Trisno.***
